Surga Setelah Menikah

Timbul Rasa Kurang Percaya Diri

Selanjutnya adalah kurangnya rasa percaya diri. Maka dari itu, banyak cara yang bisa kamu lakukan dalam keseharian agar percaya diri bersama pasangan bisa tetap terpercaya. Kamu bisa memulai dari penampilan dan selain itu bisa saling mensupport terhadap pasangan agar rasa sayang tetap terjaga.

Arti Mimpi Menikah Lagi dengan Mantan

Mimpi menikah dengan mantan mungkin akan terdengar aneh. Pasalnya tentu kamu sudah melupakan dan memiliki orang lain yang akan melengkapi hidupmu namun kamu masih memimpikan mantan mu bahkan menikah dengannya.

Jika kamu mengalami mimpi seperti ini, mungkin dalam hati kecilmu ternyata belum bisa melupakan sang mantan. Mimpi menikah lagi dengan mantan akan memberikan pertanda bahwa kamu akan segera melupakan dia dan kamu perlu fokus dan bersiap untuk melanjutkan masa depan dengan orang yang sudah kamu pilih.

Arti Mimpi Bertunangan

Nah, grameds bagaimana dengan mimpi bertunangan? Jika kamu bermimpi bertunangan untuk menikah maka itu mewakili kebutuhan seksual atau hubungan. Kamu bisa saja sedang mencoba untuk menyelesaikan perasaan kesepian.

Mimpi ini juga bisa diartikan sebagai komitmen dan keinginan mu untuk suatu bentuk komitmen. JIka kamu bermimpi bahwa kamu memutuskan pertunangan maka menunjukkan keputusan yang tergesa-gesa dan tidak bijaksana dalam beberapa hal penting.

Seorang teman bercerita kalau orang tuanya sekarang sudah berubah setelah dia menikah. Dia kebetulan masih tinggal bersama orang tuanya. Ya, lebih tepatnya dia dan istrinya tinggal di rumah orang tuanya. Setelah menikah, orang tuanya jadi sering marah di rumah. Istrinya pun tak jarang kena "amukan" kemarahan orang tuanya.

Teman tadi mengaku kalau orang tuanya sangat luar biasa baik sebelum mereka menikah dan berubah 180 derajat setelah menikah. Setelah bercerita panjang lebar, akhirnya beberapa teman yang lain mencoba menyampaikan pendapatnya, yang ternyata juga mengalami hal yang serupa meski tak persis sama. Orang tua mereka mendadak menjadi lebih sensitif dan seterusnya.

Hal yang kebalikan terjadi untuk mereka yang tinggal tidak dengan orang tuanya, apakah membeli rumah atau mengontrak rumah. Orang tua mereka justru semakin sayang dengan mereka dan tak jarang membawakan makanan dan sebagainya ketika berkunjung ke rumah mereka. Muncul pertanyaan, kira-kira apa yang terjadi hingga situasinya bisa berbeda seperti ini?

Setelah mendengar banyak wejangan dari beberapa teman yang lain, akhirnya teman tadi meminta sudut pandang saya yang beruntungnya mengalami situasi berbeda dengannya. Saya coba memberinya sudut pandang yang berbeda dari apa yang disampaikan kawan-kawan lain. Begini ulasannya.

Jatahmu Tinggal di Rumah Orang Tua Sudah Habis

Ketika kau sudah menikah, maka jatahmu untuk tinggal di rumah itu sudah habis, kawan! secepatnya kau harus membangun singgasana kerajaanmu sendiri bersama istrimu. Wajar kalau orang tuamu marah, karena dia tidak ingin anaknya menjadi manja dan terus di bawah bayang-bayang orang tuanya.

Kemarahan itu seolah-olah mengatakan, Anakku, sudah saat nya kau berdiri di atas kakimu sendiri. Jangan lagi tinggal bersamaku. Aku ingin tenang bersama ibumu di masa tua kami. Seharusnsya itu tamparan untuk mu, teman ! bangkit lah. Pindah lah! dan bangun kerajaan kecilmu bersama istrimu tercinta.

Lebih baik makan singkong berdua bersama istrimu, daripada makan roti tetapi masih tinggal di rumah orang tuamu. Itu mungkin alasan orang tuamu sering marah sekarang.

Lihat Sosbud Selengkapnya

Kabar bahagia datang dari

dan istri, Yunda Faisyah. Setelah penantian panjang, akhirnya sang istri mengandung. Kebahagiaan ini dibagikan Dennis pada unggahan Instagramnya.

Melalui unggahan tersebut, Dennis membagikan perjalanan dirinya dan sang istri dalam menanti sang buah hati. Kabar bahagia ini dibagikan Dennis melalui foto dan video dengan janin

yang dikandung sang istri.

“Engkau telah buktikan yaa Rabb.. Bahwa menjalani jalan pilihan-Mu tidaklah selalu mudah Tapi pasti selalu indah. Telah lama kami menanti. Hari ini.. Engkau jawab doa-doa kami,” tulis Dennis dalam keterangan foto yang dikutip Medcom.id, Rabu, 20 November 2024.

Melalui peristiwa ini, Dennis senantiasa mengingatkan kepada siapapun di luar sana yang masih berjuang untuk memiliki keturunan agar tetap berserah dan berdoa, karena Tuhan akan menjawab doa-doa tersebut pada waktu yang tepat.

“5 tahun ini kami belajar memahamiMu yang sangat halus. Yang kadang kami salah paham pada-Mu," tulis Dennis.

“Tak ada waktu yang terlalu lama ataupun terlalu cepat. Engkau yang Maha Tahu menghadirkan waktu yang paling tepat," sambungnya.

Seperti yang diketahui Dennis Lim dan Yunda Faisyah menikah pada 19 Oktober 2019 lalu. Setelah menikah, berbagai upaya dilakukan keduanya untuk mendapatkan momongan, seperti akupuntur hingga Fertilisasi In Vitro (IVF). Penantian mereka terhenti di tahun ini, saat sang istri mengandung anak kembar.

Pendapat ketiga menyebutkan wanita menikah beberapa kali kelak akan berpasangan dengan suami terakhirnya di akhirat. As Sya'rani menyebutkan dasar pandangan ini adalah riwayat dari Hudzaifah Ibnul Yaman.

"Hudzaifah Ibnul Yaman mengatakan kepada istrinya, 'Jika kau ingin aku menjadi suamimu di surga, jangan kau menikah sepeninggalku karena perempuan di surga adalah bagian dari suami terakhirnya di dunia'."

Juga terdapat hadis dari Rasulullah Muhammad SAW yang menjelaskan pandangan ini. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.

Perempuan yang ditinggal mati suaminya, lalu menikah lagi sepeninggal suaminya, maka ia (di akhirat) adalah bagian dari suami terakhirnya di dunia.

Sedangkan pandangan keempat, menyebut wanita menikah beberapa kali akan berpasangan dengan pria yang paling baik akhlaknya ketika di akhirat kelak.

Dasar pandangan ini adalah hadis riwayat Imam Thabrani dan Al Bazzar dari Ummu Habibah yang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW.

Ummu Habibah bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasul, seorang perempuan memiliki dua suami di dunia. Keduanya wafat dan berkumpul di akhirat. Siapakah yang akan menjadi suami perempuan itu?" Rasul menjawab, "Perempuan itu akan menjadi istri laki-laki yang paling baik akhlaknya terhadap perempuan itu saat di dunia." Rasul kemudian melanjutkan, "Wahai Ummu Habibah, laki-laki dengan akhlak yang baik pergi membawa kebaikan dunia dan akhirat."

Jakarta, Aktual.com — Dalam bingkai biduk rumah tangga, pasangan suami dan istri masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Suami sebagai pemimpin yang berkewajiban menjaga istri dan anak-anaknya secara baik dalam urusan agama atau dunianya. Dan, menafkahi mereka dengan memenuhi kebutuhan makanan, minuman, berpakaian dan tempat tinggalnya.

Tanggung jawab suami memang tidak ringan. Oleh karena itu harus diimbangi dengan ketaatan seorang istri terhadap suaminya. Kewajiban seorang istri dalam urusan suaminya berada setahap setelah kewajiban dalam urusan agamanya. Hak suami di atas hak siapapun setelah hak Allah SWT dan Rasul-Nya, termasuk hak kedua orang tua. Mentaatinya dalam perkara yang baik menjadi tanggung jawab terpenting bagi seorang istri.

Karena ketaatan istri pada suami adalah jaminan Surganya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan salat lima waktunya, melaksanakan shaum (berpuasa) pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya, maka ia akan masuk Surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya).

“Suami adalah Surga atau Neraka bagi seorang istri. Keridhaan suami menjadi keridhaan Allah SWT. Istri yang tidak diridhai suaminya karena tidak taat dikatakan sebagai wanita yang durhaka dan kufur nikmat,” terang Ustadzah Nur Hasanah, MA, kepada Aktual.com, pada Selasa (09/02) malam, di Jakarta.

Menurut Ustadzah Hasanah, suatu hari Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Beliau melihat wanita adalah penghuni Neraka terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada Beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa di antaranya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR. Bukhari Muslim)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW berkata, “Kalau aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan memerintahkan para istri untuk sujud kepada suaminya, disebabkan karena Allah SWT telah menetapkan hak bagi para suami atas mereka (para istri). (HR Abu Dawud, Tirmidzi, ia berkata, “Hadis hasan shahih.”)

“Yang harus kita ketahui sebagai seorang istri adalah hak suami berada di atas hak siapapun manusia termasuk hak kedua orang tua. Hak suami bahkan harus didahulukan oleh seorang istri daripada ibadah-ibadah yang bersifat sunah,” urai ia menjelaskan.

“Di antara kewajiban seorang istri atas suaminya adalah hendaknya seorang istri benar-benar menjaga amanah suami di rumahnya, baik harta suami dan rahasia-rahasianya. Begitu juga bersungguhnya-sungguh mengurus urusan-urusan rumah,” tuturnya lagi.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan wanita adalah penanggung jawab di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR Bukhari Muslim)

Allah SWT telah berfirman,

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Artinya, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah SWT telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah SWT, lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah SWT telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (An Nisa : 34)

“Ibnul Qayyim berdalil dengan ayat di atas, jika suami menjadi pelayan bagi istrinya, dalam memasak, mencuci, mengurus rumah dan lain-lain, maka itu termasuk perbuatan munkar. Karena berarti dengan demikian sang suami tidak lagi menjadi pemimpin. Justru karena tugas-tugas istri dalam melayani suami lah, Allah SWT mewajibkan para suami untuk menafkahi istri dengan memberinya makan, pakaian dan tempat tinggal,” terang Ustadzah Hasanah.

Namun, sekarang para Muslimah tidak hanya bekerja di dapur dan sebagian besar waktunya berada di luar rumah. Apakah hal tersebut dilarang oleh Islam?. Dan, apakah wanita itu berdosa terhadap suaminya?.

“Untuk hal tersebut sebenarnya sudah menjadi kewajiban seorang istri akan tetapi jika hal itu mendapatkan izin dari seorang suami, dan jika penghasilan suami belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok akan tetapi ingat harus dengan izin seorang suami,” tegas ibu dua anak ini.

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

Artinya, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah SWT kepadanya. Allah SWT tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah SWT berikan kepadanya. Allah SWT kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (At Talaq : 7)

“Seorang istri yang baik tidak boleh memaksa suami untuk memberinya belanja lebih dari kemampuan konkret sang suami. Jadi, Jangan memaksa suami mencari hutang dan meminjam ke kanan – kiri untuk memenuhi hasrat sang istri dalam menutup belanja keluarganya yang telah ditargetkan setiap bulannya. Bila istri sanggup untuk bekerja (Dengan izin suami), maka hendaknya ia membantu suaminya untuk meringankan beban nafkah suami dengan begitu sang istri akan mendapatkan dua pahala yaitu pahala kekeluargaan dan pahala sedekah,” sambung ia menambahkan. Bersambung…

Artikel ini ditulis oleh:

0 Lượt xem Premium09/11/2024

Mimpi menikah lagi – Mimpi sering kali diartikan sebagai bunga tidur. Mimpi bisa terjadi karena adanya kinerja otak yang tetap aktif walaupun sedang tertidur. Meskipun hanya dikatakan sebagai mimpi, tetapi tak jarang orang juga tergantung dan mulai memikirkan apa arti sebenarnya dari mimpi yang mereka alami.

Bagi beberapa orang yang percaya, mimpi adalah suatu tanda dalam hidup yang bisa ditunjukkan berupa tanda baik ataupun buruk. Salah satunya adalah ketika seseorang sudah menikah sering kali hubungan bersama pasangan di keseharian ikut berdampak dan masuk ke dalam mimpi.

Bisa saja kamu bermimpi akan menikah lagi walaupun kamu sudah memiliki pasangan hidup. Ada beberapa orang yang percaya bahwa mimpi menikah lagi memberikan pertanda buruk namun ada juga yang percaya mimpi menikah lagi akan memberikan pertanda baik.

Nah, bagi grameds yang penasaran dengan arti mimpi menikah lagi, kamu bisa menyimak artikel di bawah ini.

sumber : OlcayErtem/Pixabay.com

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kita akan membahas tentang mimpi menikah lagi. Apakah kamu pernah mimpi menikah lagi? Nah, jika ingin mengetahui beberapa arti dari mimpi menikah lagi, maka kamu bisa simak ulasannya di bawah ini.

Tidak Ada Ketegasan

Meski hanya terbesit di dalam mimpi, tetapi bagi kamu yang sedang merasa goyah terhadap hubungan yang sedang dijalani, maka itu bisa menjadi masalah yang sangat penting untuk diatasi. Kamu harus lebih tegas untuk menguatkan pendirian agar bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti perceraian.

Menyesal dan Merasa Bersalah

Jika kamu merasakan perasaan ini maka kamu sedang menutupi sesuatu hal kepada pasangan. Kamu bisa introspeksi diri dan menanyakan apakah ada sesuatu yang masih tersimpan dan belum diungkapkan kepada pasangan mu dan bisa membuat dirinya kecewa dan sakit hati.

Jika kamu merasakan perasaan ini maka kamu sedang merasa dipaksa untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan idealisme dirimu sendiri. Contohnya adalah tidak dimintai persetujuan terlebih dahulu saat pasangan ingin melakukan sesuatu.

Jika kamu merasakan perasaan bahagia maka kamu sedang merasa jenuh bahkan tidak hanya terkait hubungan bersama dengan pasangan saja. Perasaan ini akan timbul seolah-olah mengharapkan adanya warna baru ketika kamu bisa menjalani hidup dengan orang lain.

Nah, itu dia grameds beberapa arti mengenai arti mimpi menikah lagi dan faktor yang bisa menyebabkan kamu mengalami mimpi menikah lagi. Sebagai catatan, penjelasan di atas hanyalah sebagai penambah wawasan pembaca. Percaya atau tidaknya merupakan hak dari masing-masing pembaca.

Jika grameds ingin membaca mengenai buku tentang arti mimpi atau buku lainnya, maka grameds bisa membaca dan membeli bukunya di Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Christin Devina

Adanya Keraguan Terhadap Pasangan

Jika kamu sudah menjalani usia pernikahan yang cukup lama, pasti kamu juga sudah mengetahui sisi buruk dari pasanganmu. Setelah semakin mengetahui sisi buruk dari pasanganmu, maka beragam perspektif pun mulai timbul bahkan ada keraguan yang tidak perlu.

Analisa dan Kenali Perasaan Sendiri saat Bermimpi Menikah Lagi dengan Orang Lain

Ketika kamu mengalami mimpi ini pasti kamu memiliki reaksi masing-masing setelah bangun tidur. Mimpi yang kamu alami perlu kamu analisa dengan baik. Ada tiga perasaan yang bisa kamu analisa jika kamu mengalami mimpi menikah lagi dengan orang lain. Berikut ini adalah perasaan yang mungkin timbul ketika kamu bermimpi menikah lagi:

Tafsir Mimpi Umar Khayyam

Pernahkah kamu bermimpi sampai terbangun dari tidur, tapi tidak tahu apa “pesan”-nya untuk kehidupanmu?

Jika iya, kitab klasik karya Umar Khayyam (1048-1131 M) ini mungkin bisa membantumu. Ditulis sejak 1000 tahun yang lalu, buku yang terdiri dari 20 bab ini menjelaskan secara lengkap berbagi mimpi yang mungkin pernah atau akan kita alami.

Umar Khayyam adalah ulama asal persia yang selama ini lebih dikenal sebagai ilmuwan di bidang astronomi, matematika, dan sastra. Salah satu karya termasyhurnya adalah Rubaiyat Umar Khayam. Namun begitu, tak banyak yang tahu, beliau juga menulis buku tentang tafsir mimpi. Dan tentu saja, karyanya ini jauh sebelum kehadiran buku-buku soal mimpi di barat, seperti karya Sigmund Freud dengan The Interpretation of Dream-nya di abad ke 20.

Pesan penting buku ini adalah bahwa mimpi kita sehari-hari, pada dasarnya, jika bisa diinterpretasikan secara tepat, dapat membantu kita untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup kita sehari-hari.