Roberto Carlos (370 penampilan)
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Sebelum kehadiran Marcelo, Real Madrid lebih dulu mengandalkan Roberto Carlos di sektor bek kiri. Bisa dibilang, ia merupakan panutan yang membawa Marcelo sukses di Real Madrid.
Roberto mulai membela Real Madrid pada 1996/1997. Ia begitu diandalkan El Real hingga Juli 2007 dengan catatan 370 penampilan, 48 gol, dan 64 assist. Empat gelar LaLiga sukses direngkuh olehnya. Roberto telah memutuskan pensiun pada Januari 2016.
Dani Alves (436 penampilan)
Dani Alves adalah pemain Brasil yang paling sering main di LaLiga. Ia memulai kiprahnya di kompetisi kasta tertinggi Spanyol bersama Sevilla pada 2002/2003. Ia kemudian direkrut Barcelona pada 2008/2009. Sempat hengkang pada Juli 2016, Alves kembali ke Barcelona pada 2021/2022.
Sebagai seorang bek kanan, ia sukses mencatatkan 436 penampilan di LaLiga dengan catatan 26 gol dan 87 assist. Alves juga sukses meraih enam gelar LaLiga bersama Barcelona. Bek berusia 39 tahun tersebut kini berstatus tanpa klub setelah hengkang dari Barca pada bursa transfer musim panas 2022.
Mauro Silva (369 penampilan)
Mauro Silva merupakan seorang gelandang bertahan asal Brasil. Meski tak memperkuat Barcelona atau Real Madrid, kiprahnya tak boleh dipandang sebelah mata. Ia menjadi salah satu legenda Deportivo La Coruna.
Mauro aktif membela Deportivo La Coruna pada 1992--2005. Ia sukses tampil dalam 369 laga di LaLiga dengan catatan 1 gol dan 1 assist. Hebatnya, ia mampu membawa Deportivo La Coruna meraih gelar LaLiga 1999/2000. Mauro sendiri telah gantung sepatu pada Juli 2005.
LaLiga Spanyol menjadi salah satu tempat berkarier terbaik untuk talenta hebat dari Brasil. Hal itu terbukti dengan adanya 294 pemain asal Negeri Samba yang pernah merumput di tanah Matador sampai detik ini.
Dari jumlah sebanyak itu, ada beberapa nama yang paling mencolok dengan menjadi andalan klub-klubnya hingga meraih banyak trofi. Tak perlu panjang lebar, berikut 5 pemain Brasil dengan penampilan terbanyak di LaLiga.
Marcelo (386 penampilan)
Marcelo merupakan duet solid Dani Alves yang mengisi posisi bek kiri di Timnas Brasil. Namanya juga begitu familier di LaLiga. Ia mulai berkiprah di Spanyol pada Januari 2007 bersama Real Madrid.
Marcelo mampu bersinar dan menjelma legenda Real Madrid dengan menorehkan 386 penampilan, 26 gol, dan 72 assist. Ia juga sukses mencicipi enam gelar LaLiga bersama El Real. Masa pengabdian bek berusia 34 tahun ini di Santiago Bernabeu harus usai pada Juli 2022.
Baca Juga: 5 Pemain yang Membela Real Madrid Lebih dari 15 Tahun, Ada Marcelo
Jose Leandro Andrade
Memiliki julukan "The Black Marvel", menjadi bukti atas kehebatan seorang Jose Leandro Andrade. Sebagai seorang winger, Andrade meraih predikat salah satu pesepakbola terbaik di dunia pada masa kejayaannya. Kontribusinya terhadap dominasi tim nasional sepak bola Uruguay dalam skena internasional sangat mencolok, terutama pada tahun 1920-an. Dia berhasil membantu Uruguay meraih dua Medali Emas Olimpiade secara beruntun sebelum turut serta dalam kejuaraan Piala Dunia FIFA yang pertama dalam sejarah.
Didi adalah seorang legenda sepak bola Brasil yang menduduki posisi gelandang dalam lapangan hijau. Keberhasilannya di dunia sepak bola sangat gemilang, terutama saat membantu Brasil meraih dua Piala Dunia FIFA pada tahun 1958 dan 1962. Prestasi yang tak terlupakan lainnya adalah penghargaan sebagai Pemain Terbaik dalam turnamen Piala Dunia 1958, yang menunjukkan keunggulannya dalam permainan. Selain Piala Dunia, Didi juga mempersembahkan tiga kali sebagai runner-up Copa America dan dihormati sebagai Pemain Terbaik oleh Federasi Sepak Bola Hongaria pada tahun 1952, mencerminkan kontribusi luar biasanya di kancah sepak bola internasional.
Jangan ngaku sebagai pecinta sepak bola, jika lo gak tau legenda yang satu ini. Memiliki fleksibilitas di area penyerangan, membuat Johan Cruyff selalu berhasil menciptakan gaya permainan yang memukau. Sang Flying Dutchman, seakan-akan dengan mudah melakukan pergerakan di area pertahanan lawan. Puncak karirnya sebagai seorang pemain yaitu ketika dia membela dua klub besar eropa yaitu Barcelona dan Ajax.
Selain itu, Cruyff juga merupakan sosok ikonik dalam sepak bola. Dikenal karena gaya dan kepribadiannya yang unik baik di dalam maupun di luar lapangan. Dia adalah seorang visioner yang merevolusi permainan dengan ide-ide inovatif dan pendekatannya terhadap sepak bola. Warisan Cruyff dalam sepak bola sangat besar, seperti gaya permainan total football dan tiki-taka.
Johan Neeskens, seorang legenda sepak bola yang menjadi salah satu gelandang terbaik di eranya. Peran utamanya sebagai seorang gelandang tengah menjadi elemen kunci dalam tim nasional Belanda yang berhasil mencapai status runner-up di Piala Dunia FIFA 1974 dan 1978. Momen terkenal dalam karirnya adalah saat Neeskens mencetak gol pembuka dalam final Piala Dunia 1974 melawan Jerman Barat dengan tendangan penalti hanya dua menit setelah pertandingan dimulai.
Gelandang selanjutnya adalah salah satu legenda Real Madrid yang dijuluki "El Principe". Redondo adalah seorang deep-lying playmaker yang selalu memposisikan dirinya di depan pertahanan. Ia dikenal karena umpan kreatifnya, visinya, dan kontrol bola yang menawan dengan kaki kirinya.
Salah satu momen paling ikonik dalam karir Fernando Redondo terjadi pada semifinal Liga Champions UEFA 2000 melawan Manchester United. Dengan menampilkan keterampilan dan ketenangan yang luar biasa, ia menunjukkan skill backheel yang memukau untuk melewati dua pemain bertahan dan memberikan gol untuk rekan setimnya, Raúl González. Keterampilan yang berani ini, yang sering disebut sebagai "Redondo Flick", nggak hanya menunjukkan bakatnya yang luar biasa tetapi juga mengokohkan warisannya sebagai salah satu gelandang paling elegan dan kreatif dalam sejarah sepak bola.
Bagi lo generasi 2000an tentunya mengenal pemain Barcelona yang satu ini. Penguasaan lapangan tengah yang dilakukannya, membuat segala strategi yang dijalankan oleh Barcelona dapat bekerja dengan baik. Duet mautnya dengan Iniesta juga gak bisa diremehkan. Pergerakan dan umpan-umpan manja yang dihasilkan adalah cerminan dari Tiki-taka.
Kita semua setuju bahwa karir Xavi bisa dibilang sempurna. Dia telah memenangkan banyak pertandingan dan turnamen antar negara. Mulai dari Piala Dunia bersama Spanyol pada tahun 2010, memenangkan delapan gelar La Liga, empat gelar Liga Champions UEFA, dan dua kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik UEFA di Eropa.
Lo tentunya pasti setuju jika ada Andrea Pirlo dalam daftar ini. Memiliki skill yang tinggi terutama dalam mengumpan dan menendang bola, menjadikan dirinya sebagai sosok yang gak boleh dibiarkan lepas.
Ciri khas permainan dari Pirlo adalah bagaimana ketenangan dia dapat mengatur tempo permainan, khususnya pada saat bola berada di kakinya. Memiliki visi yang jelas juga menggambarkan keahlian seorang Pirlo dalam mengam keputusan. Dan keputusan ini lah yang biasanya berhasil dikonversi menjadi peluang bahkan gol.
Sepanjang karirnya, Pirlo telah memenangkan Piala Dunia bersama Italia pada tahun 2006 dan masuk dalam Tim All-Star turnamen tersebut. Pirlo juga memenangkan enam gelar Serie A, dua gelar Liga Champions UEFA, dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A sebanyak tiga kali.
Pemain Utama: Alisson (Weverton 81'); Danilo (Bremer 72'), Thiago Silva, Marquinhos, Eder Militao (Dani Alves 63'); Lucas Paqueta, Casemiro; Vinicius Junior (Gabriel Martinelli 72'), Neymar (Rodrygo 81'), Rapinha; Richarlison
Cadangan: Ederson, Bremer, Fred, Fabinho, Bruno Guimaraes, Everton Ribeiro, Antony, Pedro, Gabriel Martinelli
Pemain Utama: Kim Seung-Gyu; Kim Jin-Su (Chul Hong 46'), Kim Young-Gwon, Kim Min-Jae, Kim Moon-Hwan; Jung Woo-Young (Jun-ho Son 46'), Hwang In-Beom (Paik Seung-Ho 65'); Son Heung-Min, Lee Jae-Sung, Hwang Hee-Chan; Cho Gue-Sung
Cadangan: Song Beom-keun, Jo Hyeon-woo, Yoon Jong-gyu, Kyung-won Kwon, Tae-hwan Kim, Yu-min Cho, Na Sang-ho, Lee Kang-in, Kwon Chang-Hoon, Woo-yeong Jeong, Song Min-kyu
PERSIJA Jakarta sudah melengkapi kuota pemain asing untuk Liga 1 2024-2025. Macan Kemayoran resmi mendatangkan gelandang asal Spanyol, Ramon Bueno Gonzalbo.
Persija Jakarta dan Ramon Bueno sepakat menjalin kerja sama selama satu musim. Dia diproyeksikan mengisi lini tengah untuk bermain sebagai gelandang bertahan.
Diketahui, gelandang berusia 29 tahun itu telah berada di Jakarta dan bersiap untuk berjuang bersama Firza Andika cs. Ramon Bueno sangat antusias dan berjanji bakal memberikan segalanya demi lambang Monas di dada.
“Sangat senang bisa bergabung dengan Persija. Saya datang untuk bertarung dan menang. Saya akan memberikan segalanya untuk membuat klub dan suporter bangga,” ucap Ramon Bueno dalam rilis Persija, Selasa (16/7/2024).
Pelatih Persija, Carlos Pena, turut senang menyambut kehadiran gelandang asal Spanyol tersebut. Pena optimistis Ramon Bueno dapat berkontribusi besar untuk Macan Kemayoran.
“Saya tahu dia akan datang untuk memberikan konsistensi kepada tim. Sesuatu yang sqngat kami butuhkan dan saya berharap dia dapat melakukannya dengan baik bersama kami,” ucap Pena.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sebelum memulai petualangan baru di luar Spanyol bersama Persija Jakarta, Ramon Bueno sempat berseragam SD Tarazona (2023-2024), Cordoba CF (2023), CF Fuenlabrada (2023). Dia juga sempat berseragam Villarreal CF B (2016-2022), Villarreal CF C (2014-2016), dan Villarr Juv A (2013-2014).
Kehadiran Ramon Bueno sekaligus menjadi legiun asing terakhir Persija untuk Liga 1 2024/2025. Sebagaimana diketahui, Macan Kemayoran hanya akan memakai enam pemain asing saja. Selain Ramon Bueno, lima pemain asing itu adalah Ondrej Kudela, Maciej Gajos, Marko Simic, Ryo Matsumura, dan Gustavo Almeida.
Dengan begitu, Ramon Bueno bakal mengawali kiprahnya bersama Persija di ajang pramusim Piala Presiden 2024. Macan Kemayoran tergabung di babak penyisihan Grup B bersama Madura United, Arema FC, dan Bali United.
Persija akan mengawali perjuangannya di Piala Presiden 2024 dengan melawan Madura United. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (21/7/2024).
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Diperbarui: 31 Oktober 2022, 14:52 WIB Diterbitkan: 31 Oktober 2022, 14:52 WIB
Berbicara gelandang tengah Brasil, kurang lengkap jika tak menyertakan nama Casemiro. Gelandang bertahan berusia 30 tahun ini menjadi sosok vital di balik kebangkitan Manchester United di Premier League musim ini.
Casemiro yang merupakan mantan pemain Real Madrid menunjukan pengalaman di awal musim bersama Manchester United. Sempat tampil dari bangku cadangan, Casemiro saat ini tampil sebagai pemain utama lini tengah The Red Devils.
Casemiro bahkan keluar sebagai pahlawan Manchester United di injury time dengan gol penyama kedudukan saat bertemu Chelsea. Penampilan konsisten Casemiro berhasil mengangkat namanya masuk di empat besar pemain dengan rating tertinggi Manchester United sejauh ini.
Casemiro yang tampil baik di Premier League bisa menjadi modal yang bagus bagi timnas Brasil di Piala Dunia 2022. Pengalaman baru Casemiro ini bisa memperkuat lini tengah Brasil yang akan beradu kekuatan dengan para gelandang bintang Eropa.
Sumber: Transfermarkt/Whoscored
Disadaur dari: Bola.net (Ahmad Daerobby/Published 31/10/2022)
Filipe Luis (351 penampilan)
Felipe Luis juga menjadi salah satu pemain Brasil yang paling sering merumput di LaLiga. Ada dua klub LaLiga yang pernah dibelanya, yakni Deportivo La Coruna dan Atletico Madrid. Felipe terlebih dahulu berseragam Deportivo La Coruna pada 2006--2010. Ia lalu aktif memperkuat Atletico Madrid pada 2010--2014 dan 2015--2019.
Secara keseluruhan, Felipe bermain dalam 351 laga di LaLiga dengan mengemas 15 gol dan 33 assist. Ia juga berhasil meraih satu gelar LaLiga bersama Atletico Madrid. Bek kiri berusia 36 tahun ini sekarang tengah membela klub asal Brasil, Flamengo.
Kelima pemain di atas merupakan cerminan betapa hebatnya pemain Brasil di LaLiga. Mereka menjadi andalan klubnya dan bersinar pada masanya masing-masing. Kira-kira, adakah pemain Brasil lain yang mampu menyalip torehan penampilan Dani Alves?
Baca Juga: 5 Pemain Brasil yang Paling Sering Raih Trofi Liga Champions
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Brasil dikenal sebagai negara penghasil pesepak bola andal. Dari era ke era, selalu bermunculan nama beken dari Negeri Samba dengan bakat sepak bola yang mumpuni.
Untuk era ini, kita bisa melihat deretan bintang Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar. Mereka memiliki kualitas unggul di segala lini.
Dalam skuad yang dibawa Timnas Brasil di Piala Dunia 2022, ternyata ada beberapa nama yang sudah bisa dicap sebagai legenda Tim Samba, salah satunya Dani Alves. Pada usianya yang telah menginjak 39 tahun, ia masih dipercaya membela negaranya di ajang sebesar Piala Dunia.
Dengan tambahan laga yang ditorehkan di Piala Dunia 2022, Dani Alves kian mendekati posisi teratas pemain dengan caps terbanyak bersama Timnas Brasil. Untuk mengetahui berapa jumlah caps Dani Alves dan siapa-siapa saja pemain Brasil yang paling diandalkan, berikut pemain dengan caps terbanyak bersama Timnas Brasil.
Cafu memegang rekor sebagai pemain dengan caps terbanyak bersama Timnas Brasil. Ia tercatat menciptakan 143 penampilan yang ditorehkan pada medio 1990–2006.
Bertindak sebagai bek kanan, Cafu tampil produktif dengan mengemas 5 gol dan 10 assist. Ia juga berperan penting dalam kesuksesan Tim Samba menjuarai Piala Dunia 1994 dan 2002. Cafu telah memutuskan pensiun pada 2009.
Masih satu generasi dengan Cafu, Roberto Carlos menguntit di posisi kedua. Pemain satu ini tercatat membukukan 127 caps dalam rentang waktu 1992–2006.
Roberto Carlos sendiri merupakan tandem solid Cafu di posisi bek kiri. Bek yang juga terkenal dengan tendangan super keras ini mengemas 11 gol dan 14 assist. Gelar Piala Dunia 2002 menjadi pencapaian terbaik dalam kariernya sebelum pensiun pada 2016.
Baca Juga: 5 Pemain Tua yang Mentas di Piala Dunia 2022, Ada Dani Alves!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Dani Alves menjadi pemain Brasil yang cukup spesial. Ketika pemain lain sudah pensiun pada usia 39 tahun, ia justru masih diandalkan Timnas Brasil.
Pemain berposisi bek kanan ini memimpin negaranya berjuang di Piala Dunia 2022. Mungkin ini menjadi kesempatan terakhirnya untuk bisa mempersembahkan gelar juara Piala Dunia setelah gagal pada tiga edisi sebelumnya.
Dani Alves sendiri mencatatkan penampilan bersama Tim Samba sejak 2006. Ia merangsek naik mendekati jumlah penampilan Roberto Carlos dan Cafu. Alves sukses mengoleksi 126 caps yang dilengkapi dengan 8 gol dan 21 assist. Jumlah itu masih bisa bertambah jika Brasil terus melaju hingga menjuarai Piala Dunia 2022.
Neymar bisa dibilang sebagai salah satu pemain terbaik Brasil saat ini. Bersama Dani Alves, ia menjadi bintang Brasil yang dibawa ke Piala Dunia 2022.
Kontribusi Neymar untuk Timnas Brasil dimulai sejak 2010. Pemain yang beroperasi di sektor winger ini tercatat sudah bermain sebanyak 123 kali.
Ia juga tampil moncer dengan mencetak 76 gol dan 56 gol. Pada usianya yang kini menginjak 30 tahun, sudah saatnya Neymar memberi gelar juara Piala Dunia untuk negaranya. Kesempatan itu terbuka lebar di Piala Dunia 2022.
Satu lagi pemain Brasil yang masih aktif dan ikut Piala Dunia 2022. Ia adalah Thiago Silva.
Pemain yang lebih muda setahun dari Dani Alves ini juga memiliki jumlah caps yang banyak, yaitu 112. Jumlah sebanyak itu mulai ditorehkan Thiago sejak debut pada 2008.
Thiago sendiri memiliki peran penting di sektor bek tengah. Meski menjadi pemain belakang, ia juga mampu menciptakan 7 gol dan 6 assist. Piala Dunia 2022 kemungkinan besar menjadi kompetisi terakhir yang diikutinya bersama Tim Selecao. Untuk itu, akan sangat indah jika Thiago mampu meraih gelar juara.
Dari 5 pemain di atas, 3 di antaranya masih aktif bermain dan memiliki kesempatan untuk terus menambah jumlah penampilannya, khususnya di Piala Dunia 2022. Bisakah ketiga pemain aktif tersebut mengikuti jejak Cafu dan Roberto Carlos dengan menjadi juara Piala Dunia?
Baca Juga: Brasil Sindir Roy Keane: Masih Ada 10 Tarian Selebrasi!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Hai SuperFriends, setelah sebelumnya kita bahas penyerang, bek, hingga kiper, kali ini lo akan berkenalan dengan para pemain yang layak berstatus sebagai gelandang terbaik di dunia sepanjang masa. Siapa saja mereka? Yuk, check this out!
Pemain pertama ini merupakan legenda sepakbola Jerman. Dia dianggap sebagai salah satu gelandang yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Lahir 21 Maret 1961, Matthaus memiliki kemampuan kontrol bola yang sangat menawan. Ketenangan dan visi bermain yang tinggi membuat dia mampu memberikan kemenangan untuk timnya. Salah satu momen yang paling diingat dari perjalanan karir seorang Lothar Matthaus adalah ketika dia berhasil memenangkan Piala Dunia FIFA bersama Jerman pada tahun 1990 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen tersebut. Selain itu, Dia juga memenangkan tujuh kejuaraan Jerman, dua Piala UEFA, dan satu Kejuaraan Eropa UEFA.
Legenda yang satu ini memiliki tampilan yang unik, termasuk juga dari cara permainannya. Pemahaman teknik yang tinggi dan ditopang dengan kepintaran dalam mengolah bola, membuat Rijkaard selalu bisa menunjukkan permainan yang menawan. Salah satu kemampuan yang ikonik darinya adalah bagaimana dia bisa menutup ruang dan mengacaukan serangan lawan.
Tak jauh berbeda dengan pemain lainnya, Rijkaard juga pernah berada di posisi gak menyenangkan dalam karirnya. Hal ini terjadi ketika kepindahannya yang gagal ke Sporting Lisbon, pasca perselisihannya dengan Johan Cruyff di Ajax. Namun, karirnya justru berubah setelah dia pindah ke AC Milan. Dia berhasil memenangkan dua Kejuaraan Eropa bersama Belanda dan dua kejuaraan Italia bersama AC Milan.
Jozsef Bozsik merupakan salah satu legenda sepak bola asal Hungaria. Penampilannya yang apik, mengukir namanya sebagai gelandang tengah yang tak tergantikan.Sepanjang karirnya, Bozsik tetap setia dengan satu klub yaitu Budapest Honvéd.
Di samping itu, dia dikenal karena gaya bermainnya yang efektif dan dianggap sebagai salah satu bek menyerang terbaik di dunia. Teknik yang baik, keahlian taktis, akurasi umpan, dan kreativitas, membuat dia selalu bisa memberikan kontribusi bagi timnya, meskipun ia kekurangan dalam hal kecepatan.
Ia sering digunakan sebagai deep-lying playmaker di mana kemampuan tekelnya juga membantu. Bozsik memenangkan banyak penghargaan dan penghargaan sepanjang karirnya, termasuk Medali Emas Olimpiade pada tahun 1952 dan menjadi runner-up Piala Dunia pada tahun 1954.